Republic F-105D Thunderchief Military Jet -->

Mainan Militer

Mainan Militer

Friday, 11 January 2013

Teknologi Dalam Dunia Militer

Jumpa lagi, 
Kali ini giliran teknologi dalam dunia kemiliteran yang menghiasi posting kita. 
Seperti kita ketahui, teknologi dalam peperangan "kudu" dan wajib dimiliki oleh suatu negara. Kenapa? sebab teknologi membuat sebuah kekuatan menjadi lebih maju beberapa langkah. Contoh? Singapura mengandalkan alat radar super canggih dan pesawat-pesawatnya untuk mengawasi sebagian besar wilayah udaranya. Jadi kalau ada pesawat TNI atau Indonesia yang lewat wilayah udaranya, tinggal diperingatkan :)

Contoh lain lagi, yang paling baru adalah Amerika Serikat sangat mengandalkan teknologi untuk memenangkan perang fisik di wilayah Timur Tengah seperti pada Perang Teluk I dan Perang Teluk II serta Perang di Afghanistan. Terlepas AS menang atau kalah secara agregrat, namun penggunaan teknologi sangat memegang peranan penting dalam melakukan serangan strategis baik fisik atau nonfisik. 


Pernah dengar pesawat nirawak atau PUNA AS seperti Reaper, Drone dan lain-lain? Jangan-jangan wilayah udara NKRI sudah pernah dimasukan pesawat nirawak atau bahkan F-117 tanpa diketahui radar TNI? wong di Papua dan wilayah Indonesia Timur saja, pesawat capung Australia bebas terbang, dengan terbang rendah, sudah dapat melewati satuan radar TNI, yang kebanyakan sudah berusia tua. 


Dalam perlengkapan personil, seorang tentara masa kini dibekali banyak peralatan mekanis dan otomatis, seperti radio control, radar, night goggles dan lain-lain. 

Jadi penting banget ya itu yang namanya teknologi untuk memenangkan strategi di tiga matra peperangan. 


Lebih baik sekarang kita lihat aksi-aksi yang melibatkan teknologi dan perlengkapan berteknologi tinggi yang digunakan baik dalam latihan atau peperangan sungguhan. Kebanyakan masih didominasi oleh teknologi AS. 


Seorang tentara AS mengawasi keamanan pasukan para dan tentara Afghan setelah terjadinya pertempuran di Provinsi Ghazni 2012
Perangkat perawatan pesawat menghilangkan es yang menempel pada pesawat C-17 Globemaster III. Suhu di pagi hari turun sampai 19 derajat Fahrenheit
Kapal Induk kelas Nimitz USS John C. Stennis (CVN 74) berlayar di Laut Arab pada saat matahari tenggelam
Seorang kru darat dari Skuadron Elektroni (VAQ) 132 memberi arahan pada pesawat tempur EA 18G Growler ketika baru mendarat pada penerbangan penuh salju di Fasilitas AU Misawa.
Pesawat tempur F-16 mendemonstrasikan 'Elephant Walk' ketika mendarat di jalur udara Pangkalan AU Kunsan Korsel Desember 2012. 

Heli Sea Hawk MH-60S terbang dengan kargo menuju USS Mobile Bay pada saat pengisian bahan bakar di laut.

Seorang tentara AS dari Resimen ke-158 mengagumi panorama Afghan dari pintu belakang heli CH-47D Chinook diikuti sebuah Chinook lagi di belakangnya. Heli terbang dari Kabul menuju Jalalabad. 
Sebuah MV-22 Osprey mendarat di kapal dok transport amfibi USS New York
Heli Super Stallion MH-53E dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang mendarat diatas dok kapal pendarat amfibi USS Tortuga dalam Latihan Tahunan 2011

Kendaraan serang amfibi memasuki pintu dek kapal pendarat amfibi USS Germantown

Teknologi memang memudahkan sekaligus merepotkan, apalagi kalo di Indonesia, lagi enak-enak ngetik eh, PLN mati,...

No comments:

Post a Comment

Republic F-105D Thunderchief Military Jet